Langit gelap
tak ada satupun cahaya yang menerpa wajahku,
sunyi sungguh sunyi,
tak ada satu bintang pun yang biasanya bertaburan...
hanya rintikan air yang jatuh terjun ke bumi
terbang bagaikan bersayap
Aku sendiri hanya sendiri
tak ada satu orang pun yang menatapku
Di ruang gelap ini aku bermimpi
kutuliskan disebuah kertas putih
mimpi-mimpiku kuharap ia mengerti
mimpi dari seorang yang sendiri
Angin berhembus semakin kencang
meniup rambutku dan menyapaku
Pencil kayu di tanganku terjatuh
terkapar di atas kertas putih
Mengapa wahai angin?
apa aku tak boleh bermimpi?
aku bingung...aku tak mengerti
Aku hanya bermimpi
tak berharap tuk jadi nyata
Aku hanya menanti
tak berharap akan menghampiri
Ku ambil pencil kayu
yang terkapar lemah
di atas kertas putih
tangan ku mulai menari-nari
menuliskan mimpi-mimpiku
mimpi akan sempurna
mimpi akan bahagia
Setetes air jatuh dan berderai
tumpah dari atas gubuk ini...
ah...mengapa ada saja yang sengaja
menggangu aku bermimpi
Coretan ku
tentang mimpiku
Menjadi suatu yang tak kumengerti
aku kesal...sungguh kesal
aku lalu berjalan
aku berjalan dengan kesalku
tapi aku masih ingin bermimpi
Baru kulangkahkan kakiku
melewati batas tanah
dan jalan rumahku
aku terkejut
sebuah kereta besi beroda empat
hampir menyapaku dan menyentuhku
aku hampir mati...
Aku langsung tersadar
dari mimpi dan sesalku
Jangan pernah bermimpi
dan hanya bermimpi...
Langkahkan kakimu
dan lakukan mimpimu...
jangan hanya diam
atau berjalan...
berjalan di atas mimpi
0 komentar:
Posting Komentar